SPEKTRONIK 20
Spektronik
20 adalah suatu alat yang mempunyai rentang panjang gelombang dari 340nm sampai
600nm. Alat ini hanya dapat mengukur absorbansi dengan sampel larutan yang
berwarna.
Sehingga apabila didapatkan sampel yang tidak
berwarna maka sampel itu harus dikomplekkan sehingga sampel itu dapat berwarna.
Larutan yang berwarna dalam tabung reaksi khusus dimasukan ke tempat cuplikan
dan absorbansi atau persen transmitansi dapat dibaca pada sekala pembacaan.
Sistem optik dari alat ini dapat dikembangkan
sebagai berikut: sumber cahaya berupa lampu tungsten akan memancarkan sinar
polikromatik. Setelah melewati pengatur panjang gelombang, hanya sinar yang
mono kromatik dilewatkan ke larutan dan sinar yang melewati larutan dideteksi
oleh foto detektor.
Alat Spectronic 20 Baush & Lomb merupakan
spetrofotometer berkas tunggal. Komponen spectronic 20 yang penting antara
lain:
Suatu sumber cahaya yaitu lampu wolfram yang
berkesinambungan yang meliputi daerah 380 – 750 nm (daerah sinar tampak). Suatu
monokromator, yakni suatu komponen untuk menyeleksi pita sempit panjang
gelombang dari spektrum lebar yang dipancarkan oleh sumber cahaya. Suatu wadah
sampel atau cuvet dari gelas/kaca. Suatu detektor, yang berupa tranduser yang
mengubah energi cahaya menjadi suatu isyarat listrik (detektor fotolistrik,
tabung foton). Suatu pengganda (amplifier) dan rangkaian yang berkaitan dalam
membuat isyarat listrik itu dapat terbaca. Suatu sistem baca (skala absorbansi
atau % T dengan jarum penunjuk) yang menyatakan besarnya isyarat listrik.
1. Power switch / Zero Control,
berfungsi untuk menghidupkan alat (yang ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot
Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk (meter) pada angka 0,00% T pada saat
Sample Compartement kosong dan ditutup
2. Transmittance / Absorbance Control,
berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter pada angka 100% T pada saat kuvet
yang berisi larutan blanko berada dalam Sample Compartement dan ditutup.
3. Sample Compartement berfungsi untuk
menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran. Selama pembacaan, Sample
Compartement harus dalam keadaan tertutup.
4. Wavelength Control berfungsi
untuk mengatur panjang gelombang (l) yang dikehendaki yang terbaca melalui
jendela sebelahnya.
5. Pilot Lamp (nyala)
berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.
6. Meter berfungsi untuk membaca
posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau transmitansi.
Cara Pengoprasian spektronik 20
- Nyalakan alat
spektronik 20 dengan on bila aliran listrik sudah dihubungkan dengan arus
AC 220V. maka lampu indikator akan berwarna merah menandakan adanya arus
yang mengalir. Biarkan kurang lebih 15 menit untuk memanaskan alat.
- Pilih panjang
gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar tombol pengatur panjang
gelombang
- Atur meter ke
pembacaan 0% T dengan memutar tombol pengaturnya
- Masukan larutan
belangko (biasanya aquades dalam tabung khusus ke tempat cuplikan
- Atur meter ke
pembaca 100%T dengan memutar tombolnya
- Ganti larutan
belangkonya dengan larutan cuplikan dan baca absorbansi atau persen
trasmitansi yang ditunjukan oleh jarum pada pembaca A/T
- Kalau sudah
selesai pengukuran padamkan alat dengan menekan tombol on/off nya
SPEKTRONIK
UV-VIS
Spektrofotometer
Uv-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan
absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometer
sesuai dengan namanya merupakan alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau
yang diabsorbsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi cahaya
secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Suatu spektrofotometer
tersusun dari sumber spektrum sinar tampak yang sinambung dan monokromatis. Sel
pengabsorbsi untuk mengukur perbedaan absorbsi antara cuplikan dengan blanko
ataupun pembanding.
Spektrofotometer
Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang digunakan untuk pengukuran didaerah
ultra violet dan didaerah tampak. Semua metode spektrofotometri berdasarkan
pada serapan sinar oleh senyawa yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah
sinar yang semonokromatis mungkin.
Spektrofotometer
UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu dari sekian banyak instrumen
yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu senyawa kimia. Spektrofotometer
umum digunakan karena kemampuannya dalam menganalisa begitu banyak senyawa
kimia serta kepraktisannya dalam hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan
beberapa metode analisa.
Spektrofotometri
UV/Vis melibatkan energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis,
sehingga spetrofotometer UV/Vis lebih banyak dpakai ntuk analisis kuantitatif
dibanding kualitatif.
Spektrofotometri
UV-vis adalah pengukuran serapan cahaya di daerah ultraviolet (200–350 nm) dan
sinar tampak (350 – 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya uv atau cahaya
tampak mengakibatkan transisi elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari
orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi
berenergi lebih tinggi.
Cara Kerja Spektroskopi UV-Vis
Spektroskopi
UV-Vis digunakan untuk cairan berwarna. Sehingga sampel yang akan
diidentifikasi harus diubah dalam senyawa kompleks. Analisis unsur berasal dari
jaringan tanaman, hewan, manusia harus diubah dalam bentuk larutan, misalnya
destruksi campuran asam (H2SO4+ HNO3 + HClO4) pada suhu tinggi. Larutan sample
diperoleh dilakukan preparasi tahap berikutnya dengan pereaksi tertentu untuk
memisahkan unsur satu dengan lainya, misal analisis Pb dengan ekstraksi
dithizon pada pH tertentu. Sampel Pb direaksikan dengan amonium sitrat dan
natriun fosfit, pH disesuaikan dengan penambahan amonium hidroksida kemudian
ditambah KCN dan NH2OH.HCl dan ekstraksi dengan dithizon
Spectra
elektronik senyawaan dalam fasa uap kadang-kadang menunjukkan struktur halus
vibrasi yang dapat teramati, namun dalam fasa-fasa mampat, tingkat energy
molekul demikian terganggu oleh tetanggga-tetangga dekatnya, sehingga sering
kali hanya tampak pita lebar. Semua molekul dapat menyerap radiasi dalam daerah
UV-tampak karena mereka mengandung electron, baik sekutu maupun menyendiri,
yang dapat dieksitasikan ke tingkat energy yang lebih tinggi. Panjang gelombang
pada absorpsi akan terjadi bergantung pada betapa kuatnya electron itu terikat
dalam molekul. Electron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat dengan kuat,
dan diperlukan radiasi berenergi tinggi atau panjang gelombang pendek, untuk
eksitasinya. Misalnya, alkana, yang hanya mengandung ikatan tunggal C – H dan C
– C tidak menunjukkan serapan di atas 160 nm. Metana menunjukkan suatu puncak
pada 122 nm yang ditandai sebagai *. Ini berarti bahwa suatu electron dalam
orbital ikatans-stransisi (bonding) sigma dieksitasikan ke orbital anti ikatan
(antibonding) sigma.
Jika
suatu molekul mengandung sebuah atom seperti klor yang mempunyai pasangan
electron menyendiri, sebuah electron tak terikat (nonbonding) dapat
dieksitasikan ketingkat energy yang lebih tinggi. Karena electron nonbonding
tak terikat terlalu kuat seperti electron bonding sigma, maka absorbsinya
terjadi pada panjang gelimbang yang lebih panjang.
Electron
dalam ikatan rangkap dan ganda tiga agak mudah dieksitasikan ke orbital yang
lebih tinggi. Suatu transisi * bila sebuah electron pi ditingkatkan dari
suatup-pdilambangkan dengan orbital bonding-pi ke suatu orbital antibonding pi.
Penyerapan energy dalam transisi semacam itu biasanya lebih intensif daripada
dalam *. Dalam molekul tergonjugasi (yakni molekul yang memilikis-stransisi
ikatan-ikatan rangkap berselang seling dengan ikatan rangkap) absorbs bergeser
ke panjang gelombang yang lebih panjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar