Rabu, 05 Desember 2012

FLAVONOID

ISOLASI DAN IDENTIKIKASI ANTOSIANIN PADA MAHKOT A BUNGA
ROSELA (HIBISCUS SABDARIFF A L)

Tanaman bunga rosela (Hibiscus sabdarifJa L) sangat mudah dibudidayakan di
daerah beriklim tropis, dan mulai berbunga umur 3-4 bulan. Bunga yang berwama merah
pada umumnya .mengandung pigmen antosianin, yang dapat dimanfaatkan sebagai
pewama kosmetik, obat-obatan dan makanan, karena lebih aman bila dibandingkan
dengan zat wama sintetis. Antosianin dalam bunga rosela (Hibiscus sabdarifJa L), selain
sebagai zat wama perlu dioptimalkan pemanfaatannya sebagai indikator. Penelitian ini
bertujuan untuk isolasi dan identifikasi antosianin dalam mahkcta bunga rosela (Hibiscus
sabdarifJa L) dan pemanfaatan ekstrak serta antosianin sebagai indikator asam-basa.
Isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi mcnggunakan pelarut n- heksana, etil
asetat dan metanol-asam asetat 0,1% (v/v), lama ekstraksi masing-masing 24 jam.
Ekstrak metanol-asam asetat 0,1% (v/v) dipekatkan dengan evaporator vakum dan
selanjutnya dilakukan isolasi antosianin dt:ngan menggunakan kromatografi kolom
dengan e1uen n-butar.ol: metanol-asam asetat 0,1 % (v/v): etanol (3:1:6). Hasi isolasi
kemudian diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, FT-IR serta IH_
NMR. Hasil analisis menunjukkan dalam mahkota bunga rosela (Hibiscus sabdarifJa L)
teridentifikasi adanya pigmen antosianin jenis sianidin. Ekstrak bunga rosela (Hibiscus
sabdarifJa L) dapat digunakan sebagai indikator dalam titrasi asam-basa (asam kuat-basa
kuat, basa lemah-asam kuat). Dari data titrasi asam-basa tersebut diperoleh hasil yang
setara dengan indikator pembanding (indikator fenolftalendan Metil oranye produksi E
merck). Perubahan wama indikator mahkota bunga rosela dalam larutan asam berwama
merah dan basa berwama hijau.

http://lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/2465_Siti%20Nuryanti.pdf

3 komentar:

  1. Isolasi dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi mcnggunakan pelarut n- heksana, etil
    asetat dan metanol-asam asetat 0,1% (v/v).

    Mengapa pada metode ekstraksi maserasi menggunakan 3 pelarut yang berbeda dan fungsi dari masing-masing pelarut tersebut??

    BalasHapus
  2. fungsi etil asetat yaitu untuk mengekstrak komponen yang bersifat semi polar
    n-heksan berfungsi untuk memisahkan fraksi non polar

    pada ekstraksi menggunakan pelarut yang berbeda-beda yaitu bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam simplisia.

    BalasHapus
  3. Digunakan 3 pelarut yang berbeda untuk mendapatkan hasil ekstrat yang maksimal, karena ketiga pelarut itu mempunyai tingkat kepolaran yang berbeda.

    BalasHapus