Selasa, 18 Desember 2012

ALKALOID

Isolasi Nikotin dari daun tembakau


Nikotin bersifat higroskofis dan mudah membentuk garam dengan asam serta mempunyai bau yang tidak menyenangkan. Dengan Asam klorida (HCl) dapat membentuk garam kristal nikotin dihidroklorida. Untuk mengetahui kadar nikotin dalam tembakau dapat dilakukan dengan metodeacid-alkalimetri. Nikotin dalam tembakau diekstraksi terlebih dahulu oleh pelarut organik,nikotin ini bersifat basa tetapi tidak dapat dititrasi langsung dengan Asam klorida (HCl). Olehsebab itu ditambah terlebih dahulu dengan Natrium hidroksida (NaOH). Asam klorida merupakan larutan baku sekunder, maka perlu ditentukan dahulu konsentrasinya. Pada titrasi ini untuk titik akhir titrasi digunakan indikator metil merah dengan trayek pH 4,2-6,2.

Prosedur kerja isolasi nikotin

1)     25 gram daun tembakau kering rajangan yang telah dibungkus kertas saring  dimasukkan ke dalam alat soxhlet, dilakukan ekstraksi dengan menggunakan 300  mL metanol selama 7 jam. Sampel yang digunakan adalah 100 gram sehingga ekstraksi dilakukan 4 kali.
2)    Ekstrak / filtrat yang dihasilkan dievaporasi sampai dihasilkan larutan yang pekat atau filtrat tinggal 10 % dari volume semula.
3)    Larutan  pekat  dituangkan  ke  dalam  labu  erlenmeyer  dan  diasamkan dengan H2SO4  2 M sebanyak 25 mL. Larutan diaduk dengan magnetik stirer  agar   homogen.  Larutan  diuji  dengan  kertas  lakmus  sampai berwarna merah.  Kemudian larutan diekstrak dengan kloroform 25 mL sebanyak 3 kali dengan corong pisah.
4)     Ekstrak yang dihasilkan berada di lapisan bawah diuji dengan reagen
         Dragendorf, positip alkaloid jika timbul endapan orange.
5)    Ekstrak  dinetralkan  lagi  dengan  menambahkan  NH4OH,  kemudian diekstraksi lagi  dengan kloroform 25 mL sebanyak 3 kali.
6)     Ekstrak   yang    diperoleh         diuapkan         dengan            dianginkan,     kemudian dimurnikan  dengan  kromatografi  kolom  dengan  silika  gel  11,5  gram  sebagai fase  diam, panjang kolom 10 cm, diameter kolom 3 cm dan dengan eluen n heksana  dan kloroform, metanol dengan perbandingan 1:0, 7:3, 5:5, 3:7 dan 0:1 masing – masing  sebanyak 10 mL.
7)   Hasil kromatografi kolom dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis dengan larutan pengembang metanol.
8)     Hasil ekstrak kemudian       diuji dengan menggunakan GC–MS, spektrofotometer UV-Vis dan Spektrofotometer IR.







3 komentar:

  1. Larutan pekat dituangkan ke dalam labu erlenmeyer dan diasamkan dengan H2SO4 2 M sebanyak 25 mL.

    apa fungsi pengasaman menggunakan H2SO4 2M??

    BalasHapus
  2. Pemberian H2SO4 pada larutan bernikotin, yang dimana nikotin mengandung alkaloid yang merupakan basa organik, maka ini adalah cara pengambilan nikotin (alkaloid) yang efektif karena pH nya dapat stabil dengan adanya H2SO4 ini sehingga lebih terpisah lagi antara zat yang kita butuhkan yakni nikotin dan melepaskan dari pengotor- pengotornya.
    Selain itu, larutan dinetralkan lagi dengan NH4OH stelah ditambah kloroform. Penambahan NH4OH ini agar pH semakin tinggi sehingga kemampuan ekstraksi atau pemisahan larutan kafein dengan pelarut kloroform semakin besar

    http://voiladena.blogspot.com/2012/06/ekstraksi-kafein.html

    BalasHapus
  3. fungsi pengasaman H2SO4 2M untuk memisahkan lagi zat yang dibutuhkan yaitu berupa nikotin dan melepaskan zat dari pengotor nya

    BalasHapus