Flavonoid sebagai Antioksidan
Flavonoid merupakan
salah satu senyawa yang terdapat pada beberapa jenis tumbuhan..Apa sebenarnya
flavonoid?? Flavonoid adalah senyawa fenol yang terdiri dari 15
atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan Senyawa-senyawa ini
merupakan zat warna merah, ungu, biru, dan sebagai zat berwarna kuning yang
ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan. Perkembangan pengetahuan menunjukkan bahwa
flavonoid termasuk salah satu kelompok senyawa aromatik yang termasuk polifenol
dan mengandung antioksidan. Antioksidan merupakan kemampuan suatu zat
agar mudah teroksidasi, sehingga udara/oksigen akan mengoksidasi senyawa
antioksidan tersebut terlebih dahulu sebelum mengoksidasi zsenyawa lain.
Kebanyakan orang menyangka bahwa zat antioksidan merupakan senyawa untuk
mencegah proses oksidasi namun sebenarnya zat antioksidan adalah zat yang
sangat mudah teroksidasi oleh udara (oksigen).
Saat
ini dengan semakin berkembangnya jaman dan jenis makanan yang tidak sehat
masuk ke dalam tubuh kita maka semakin banyak pula kemungkinan penyakit yang
bisa tumbuh di dalam tubuh kita..salah satu penyakit yang menjadi ancaman bagi
tubuh kita saat ini adalah penyakit kanker akibat dari radikal bebas yang
terdapat dalam tubuh kita. Namun zat radikal bebas dalam tubuh dapat diuraikan
dengan senyawa zat antioksidan. Flavonoid dikatakan antioksidan alami karena
dapat menangkap radikal bebas dengan membebaskan atom hidrogen dari gugus
hidroksilnya. Aksi radikal memberikan efek timbulnya berbagai penyakit yang
berbahaya bagi tubuh. Tubuh manusia tidak mempunyai sistem pertahanan
antioksidatif yang lebih sehingga apabila terkena radikal bebas yang tinggi dan
berlebih, tubuh tidak dapat menanggulanginya. Saat itulah tubuh manusia
membutuhkan antioksidan dari luar (eksogen) yang dapat dilakukan dengan asupan
senyawa yang memiliki kandungan antioksidan yang tinggi melalui suplemen,
makanan, dan minuman yang dikonsumsi. Ada baiknya kita mengkonsumsi makanan
yang mengandung senyawa antioksidan secara alami seperti teh hijau, strawbery,
blackberry, blueberry, dll dimana bahan pangan tersebut merupakan produk yang
memiliki banyak senyawa antioksadan alami yang bersal dari pigmen atau
zat warna
bagaimana cara/proses flavonoid tersebut dapat menangkap radikal bebas sehingga flavonoid dapat digunakan sebagai antioksidan alami?
BalasHapusMekanisme reaksi flavonoid sebagai antioksidan terjadi melalui proses
BalasHapusscavenging reactive oxygen
Keterangan :R* : radikal bebasFL-OH : senyawa golongan flavonoidFL-O* : radikal flavonoid
Radikal flavonoid (FL-O*) dapat bereaksi kembali dengan senyawaradikal bebas kedua, membentuk struktur kuinon yang stabil. Radikalflavonoid (FL-O*) akan mengalami reaksi terminasi dengan radikalbebas (R*) membentuk senyawa flavonoid – radikal (FL-OR)yangstabil dan tidak reaktif.
10
FL-O* + R -------------> Fl-OR Contoh senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan adalahRutin, Quercetin
untuk lebih jelasnya mengenai reaksinya dapat dilihat pada alamat ini : http://www.scribd.com/doc/52161240/Flavonoid-Pada-Tumbuhan
Senyawa antioksidan yang diisolasi dari sumber alami adalah yang berasal dari tumbuhan.Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari.Antioksidan alami tersebar di beberapa bagian tanaman, seperti pada kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, biji dan serbuk sari (Pratt,1992).
BalasHapushttp://www.kamusilmiah.com/pangan/antioksidan-dan-peranannya-bagi-kesehatan/
Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain.
Mekanisme kerja antioksidan memiliki dua fungsi. Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.
Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabil (Gordon,1990).
Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi (Gambar 1). Radikal-radikal antioksidan (A*) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lipida lain membentuk radikal lipida baru (Gordon, 1990).
Inisiasi : R* + AH ———-> RH + A*
Radikal lipida
Propagasi : ROO* + AH ——-> ROOH + A*
Gambar 1. Reaksi Penghambatan antioksidan primer terhadap radikal lipida (Gordon 1990)
Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2). Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji.
AH + O2 ———–> A* + HOO*
AH + ROOH ———> RO* + H2O + A*
Gambar 2. Antioksidan bertindak sebagai prooksidan pada konsentrasi tinggi (Gordon 1990)
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya. Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi.
BalasHapusAntioksidan penting dalam melawan radikal bebas, tetapi dalam kapasitas berlebih menyebabkan kerusakan sel.
Antioksidan alami
Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat keamanan yang lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas dibidang makanan, kesehatan dan kosmetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan berkayu.
Antioksidan primer
Antioksidan primer berperan untuk mencegah pembentukan radikal bebas baru dengan memutus reaksi berantai dan mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil.
Radikal bebas yang beredar dalam tubuh berusaha mencuri elektron yang ada pada molekul lain seperti DNA dan sel. Jika hal itu terjadi, maka DNA dan sel yang kehilangan elektronnya bisa menjadi rusak dan tidak stabil sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kanker.
http://id.wikipedia.org/wiki/Antioksidan
Contoh nya pada buah manggis
Di dalam kulit manggis terdapat daya antioksidan luar biasa yang mampu menangkal radikal bebas. Radikal bebas ini masuk melalui makanan yang dikonsumsi dan menjadi penyebab utama penyakit jantung, stroke, kanker dan lain-lain. Dan pencegahan yang paling bagus adalah dengan konsumsi buah manggis secara rutin.Antioksidan di dalam kulit manggis berperan sebagai imunitas, antibiotik (ampisilin dan minosin), antijamur, antivirus, antikanker, antidiabetes dan antiradang.
Kandungan antioksidannya yang tinggi membuat manggis dikatakan sebagai antikanker. Pasalnya, dapat mendorong sel kanker untuk melakukan apoptosis atau pemusnahan sel kankernya. Selain itu, sifat kulit manggis adalah antiproliferasi yaitu menghambat pertumbuhan sel kanker. Kanker yang dapat diobati oleh antioksidan kulit manggis ini adalah kanker payudara, kanker darah (leukimia), kanker lambung, kanker paru-paru, kanker kolon (usus besar) dan kanker hati. Kulit buah manggispun dapat dijadikan obat kemotherapi dan mengurangi dampak dari kemotherapi.XANTHONE juga dikatakan sebagai anti bakteri karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tubercolosis (TBC) dan Staphylococcus aureus (bakteripenyebab infeksi dan gangguan pencernaan).
http://caramengobati.obatherbals.net/pengobatan-alternatif-impetigo/
Antioksidan adalah merupakan senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi pada makanan maupun obat dimana senyawa-senyawa tersebut mudah teroksidasi sehingga sel-sel lain terhindar dari radikal bebas.
HapusAntioksidan adalah substansi yang menetralkan radikal bebas karena senyawa-senyawa tersebut mengorbankan dirinya agar teroksidasi sehingga sel-sel yang lainnya dapat terhindar dari radikal bebas ataupun melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika hal itu berkenaan dengan penyakit dimana radikal bebas itu sendiri dapat berasal dari hasil metabolisme tubuh ataupun faktor eksternal lainnya.
Mekanisme antioksidan dalam menghambat oksidasi
Antioksidan dapat menghambat atau memperlambat oksidasi melalui dua cara yaitu:
1. Melalui penangkapan radikal bebas (free radical scavenging). Antioksidan jenis ini disebut sebagai antioksidan primer. Termasuk dalam jenis ini adalah vitamin E (a-tokoferol) dan flavonoid, dan
2. Tanpa melibatkan penangkapan radikal bebas. Antioksidan ini disebut dengan antioksidan sekunder yang mekanisme pengikatannya melalui pengikatan logam, menangkap oksigen; mengubah hidroperoksida menjadi spesies non radikal, menyerap sinar ultraviolet dan mendeaktivasi oksigen singlet .
http://ash-shiddiqagencyselayar.blogspot.com/2012/05/apakah-antioksidan-dan-radikal-bebas.html
Antioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi.[1]
BalasHapusZat ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.[2] Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.[2] Radikal bebas adalah spesies yang tidak stabil karena memiliki elektron yang tidak berpasangan dan mencari pasangan elektron dalam makromolekul biologi.
Jadi, menurut saya radikal bebas itu bekerja dengan mencari pasangan elektron yang sesuai.